Semalam saya kesulitan tidur karena terpikir tentang kegagalan saya
untuk menyusui Ryer secara full sampai 2 tahun... Setelah saya
pikir-pikir apa saja yang memicu kegagalan saya, berikut :
1.
posisi pelekatan yang kurang sempurna. Saat saya menyusui, posisi
kepala Ryer berada di siku saya, sedangkan yang baik adalah berada di
antara siku dan pergelangan tangan ibu. Hal ini membuat Ryer tak mau
berlama-lama minum.
2. Saya tidak cukup sering memerah
ASI. Pada awal-awal kelahiran, keluarga sangat mendukung saya untuk
memberikan ASI pada Ryer dengan memberikan saya makanan dan minuman yang
membantu produksi ASI. Kemudian, setelah saya pulang dari Rumah Sakit,
saya belajar untuk memerah ASI dengan tangan dan saya tampung di gelas.
Orangtua saya malah berkata,"Jangan diperah-perah, minumin saja langsung
ke dedek."
Hal ini dikatakan tidak hanya sekali, bahkan setiap
saya memerah. Terkadang, memang orang terdekatlah yang membuat kita
down. Mereka sangat yakin dengan pengalaman mereka. Memang selama saya
dan adik-adik kecil sering dikasih formula disamping ASI, walaupun
begitu tetap mau minum ASI untuk waktu yg cukup lama dikarenakan papa
dan mama saya bekerja. Memang hasil perahan saya tak banyak. Namun
ditambah pematah semangat dari mereka, terkadang saya merasa down juga.
Selama masa nifas saya memang tinggal bersama orangtua saya yang
membantu merawat saya dan Ryer. Selama saya memerah ASI,
serekor-rekornya, hasilnya tidak pernah melebih 100 ml. Tangan saya
sampai pegal sekali saat memerah. Disamping memang pergelangan tangan
kanan saya yang mudah pegal, mungkin karena waktu kecil, saya pernah
terjatuh dan membuat bentuk tangan kanan saya tidak benar-benar lurus
seperti yang kiri. Hal ini karena persendian di siku yang lain, mungkin
ada pergesaran pada tulang.
3. Saya memberikan ASI
hasil perahan saya kepada Ryer memakai botol. Seharusnya yang benar
adalah dengan feeding cup. Di awal-awal kelahiran saya memang memberikan
kepada Ryer dengan menyendokinya, walaupun cukup sulit karena terkadang
dilepehkan (sedih kali melihat ASI dilepehkan padahal saya sudah
capek-capek memerahnya). Mungkin dia belum sempurna dalam menyedotnya
pakai sendok. Nah, setelah masa cuti melahirkan saya habis, Ryer terus
dijaga opungnya. Saya tidak enak merepotkan opungnya dengan menyuruh
opung untuk memberikan ASI kepada Ryer dengan sendok, opung lebih suka
memberikan dengan botol, mungkin lebih praktis dan opung tidak capek,
lagian opug doli sendirian menjaga Ryer. Mungkin kalau dulu saya punya
pembantu sendiri, saya bisa suruh semau saya untuk menjada Ryer dengan
cara yang saya mau.Sejak saat itu Ryer menjadi bingung puting dan lebih menyukai menyusui dengan dot (botol susu).
4.
Ryer suka menggigit saat disusui. Sakit sekali rasanya. Bahkan
terkadang sampai berdarah. Setiap menyusui saya hampir ingin menjerit
karena menahan sakit akibat bekas luka yang dihisapnya.pernah terlintas
dipikiran saya untuk mencari donor ASI dan saya bilang hal itu pada
suami saya, namun papa ryer malah berkata,"lebih baik anak aku aku kasih
Formula daripada minum susu orang lain." Mungkin dia takut bisa
ketularan penyakit dan lain sebagainya.
5. Pada bulan
ke tujuh saya menyusi, muncul masalah pada kulit di tubuh saya terutama
daerah areola saya. Areola saya menjadi kemerahan dan gatal, kulitnya
menjadi bersisik seperti alergi yang bahkan luasnya setengah dari
payudara saya, kemudian menyusul pada wajah, tangan, daerah siku dan
bagian-bagian tubuh lainnya. Saya pergi berobat ke dokter kulit dan
diberi terapi obat minum serta dua macam salep. 1 salep untuk wajah
(saya lupa namanya, kalau sudah ingat nanti saya tulis) dan 1 salep lagi
Ikaderm Chlorambetasol Propionate. Maka sejak saat itu saya benar-benar
berhenti menyusui (saya berpikir kalau obat yang saya minum akan
memberi pengaruh buruk pada bayu yang saya susui).Dan sampai sekarang
pun saya masih menggunakan salep itu jika kambuh lagi pada kulit
saya.:-(( Hal ini beru pertama terjadi dalam hidup saya.
Memang
pada masa awal-awal kak chen sang pemilik dan pengelola situs
http://mamanyaleon.blogspot.com/ sudah menyarankan saya untuk datang ke
Kemang Medical Center (KMC). Namun saya tidak melakukannya. Sekarang
saya iri melihat banyak kawan saya yang berhasil menyusui full dan
bahkan bisa memberi donor ASI. Yah, semoga bisa jadi pelajaran untuk
para ibu yang lain. Semoga jangan seperti kesalahan-kesalahan yang saya
lakukan.
Penyesalan tiadalah gunanya, saya tidak bisa
memutar waktu kembali. Mama minta maaf sama Ryer, Ryer boleh marah sama
mama karena perjuangan mama yang kurang, tapi mama mohon supaya cinta
Ryer sama mama tidak luntur sedikitpun.
baiklah ini ada sedikit karya Tante valen untuk dedek yang menghibur mama.