Wednesday, September 11, 2013

Saya, Ryer, dan ASI

Semalam saya kesulitan tidur karena terpikir tentang kegagalan saya untuk menyusui Ryer secara full sampai 2 tahun... Setelah saya pikir-pikir apa saja yang memicu kegagalan saya, berikut :

1. posisi pelekatan yang kurang sempurna. Saat saya menyusui, posisi kepala Ryer berada di siku saya, sedangkan yang baik adalah berada di antara siku dan pergelangan tangan ibu. Hal ini membuat Ryer tak mau berlama-lama minum.

2. Saya tidak cukup sering memerah ASI. Pada awal-awal kelahiran, keluarga sangat mendukung saya untuk memberikan ASI pada Ryer dengan memberikan saya makanan dan minuman yang membantu produksi ASI. Kemudian, setelah saya pulang dari Rumah Sakit, saya belajar untuk memerah ASI dengan tangan dan saya tampung di gelas. Orangtua saya malah berkata,"Jangan diperah-perah, minumin saja langsung ke dedek."
Hal ini dikatakan tidak hanya sekali, bahkan setiap saya memerah. Terkadang, memang orang terdekatlah yang membuat kita down. Mereka sangat yakin dengan pengalaman mereka. Memang selama saya dan adik-adik kecil sering dikasih formula disamping ASI, walaupun begitu tetap mau minum ASI untuk waktu yg cukup lama dikarenakan papa dan mama saya bekerja. Memang hasil perahan saya tak banyak. Namun ditambah pematah semangat dari mereka, terkadang saya merasa down juga. Selama masa nifas saya memang tinggal bersama orangtua saya yang membantu merawat saya dan Ryer. Selama saya memerah ASI, serekor-rekornya, hasilnya tidak pernah melebih 100 ml. Tangan saya sampai pegal sekali saat memerah. Disamping memang pergelangan tangan kanan saya yang mudah pegal, mungkin karena waktu kecil, saya pernah terjatuh dan membuat bentuk tangan kanan saya tidak benar-benar lurus seperti yang kiri. Hal ini karena persendian di siku yang lain, mungkin ada pergesaran pada tulang.

3. Saya memberikan ASI hasil perahan saya kepada Ryer memakai botol. Seharusnya yang benar adalah dengan feeding cup. Di awal-awal kelahiran saya memang memberikan kepada Ryer dengan menyendokinya, walaupun cukup sulit karena terkadang dilepehkan (sedih kali melihat ASI dilepehkan padahal saya sudah capek-capek memerahnya). Mungkin dia belum sempurna dalam menyedotnya pakai sendok. Nah, setelah masa cuti melahirkan saya habis, Ryer terus dijaga opungnya. Saya tidak enak merepotkan opungnya dengan menyuruh opung untuk memberikan ASI kepada Ryer dengan sendok, opung lebih suka memberikan dengan botol, mungkin lebih praktis dan opung tidak capek, lagian opug doli sendirian menjaga Ryer. Mungkin kalau dulu saya punya pembantu sendiri, saya bisa suruh semau saya  untuk menjada Ryer dengan cara yang saya mau.Sejak saat itu Ryer menjadi bingung puting dan lebih menyukai menyusui dengan dot (botol susu).


4. Ryer suka menggigit saat disusui. Sakit sekali rasanya. Bahkan terkadang sampai berdarah. Setiap menyusui saya hampir ingin menjerit karena menahan sakit akibat bekas luka yang dihisapnya.pernah terlintas dipikiran saya untuk mencari donor ASI dan saya bilang hal itu pada suami saya, namun papa ryer malah berkata,"lebih baik anak aku aku kasih Formula daripada minum susu orang lain." Mungkin dia takut bisa ketularan penyakit dan lain sebagainya.

5. Pada bulan ke tujuh saya menyusi, muncul masalah pada kulit di tubuh saya terutama daerah areola saya. Areola saya menjadi kemerahan dan gatal, kulitnya menjadi bersisik seperti alergi yang bahkan luasnya setengah dari payudara saya, kemudian menyusul pada wajah, tangan, daerah siku dan bagian-bagian tubuh lainnya. Saya pergi berobat ke dokter kulit dan diberi terapi obat minum serta dua macam salep. 1 salep untuk wajah (saya lupa namanya, kalau sudah ingat nanti saya tulis) dan 1 salep lagi Ikaderm Chlorambetasol Propionate. Maka sejak saat itu saya benar-benar berhenti menyusui (saya berpikir kalau obat yang saya minum akan memberi pengaruh buruk pada bayu yang saya susui).Dan sampai sekarang pun saya masih menggunakan salep itu jika kambuh lagi pada kulit saya.:-(( Hal ini beru pertama terjadi dalam hidup saya.



Memang pada masa awal-awal kak chen sang pemilik dan pengelola situs http://mamanyaleon.blogspot.com/ sudah menyarankan saya untuk datang ke Kemang Medical Center (KMC). Namun saya tidak melakukannya. Sekarang saya iri melihat banyak kawan saya yang berhasil menyusui full dan bahkan bisa memberi donor ASI. Yah, semoga bisa jadi pelajaran untuk para ibu yang lain. Semoga jangan seperti kesalahan-kesalahan yang saya lakukan.

Penyesalan tiadalah gunanya, saya tidak bisa memutar waktu kembali. Mama minta maaf sama Ryer, Ryer boleh marah sama mama karena perjuangan mama yang kurang, tapi mama mohon supaya cinta Ryer sama mama tidak luntur sedikitpun.

baiklah ini ada sedikit karya Tante valen untuk dedek yang menghibur mama.

2 comments:

  1. Halo Erika, jangan bersedih ya..kegagalan Erika menyusui bukan berarti erika bukan ibu yang baik untuk Rier...Erika cuman terkondisi dengan lingkungan yang kurang mendukung, yuk semangat lagi, iya aku mau komentar sedikit poin-poinnya ya...
    1.Posisi pelekatan atau posisi kunci memang menjadi hal awal yang perlu diperhatikan ketika akan menyusui. Sepintas terlihat sepele, namun hal ini sangat berpengaruh pada keberhasilan menyusui :) Dengan posisi kunci yang benar bayi mendapat asi cukup dan ibu tidak kesakitan ketika menyusu.
    2.Dukungan lingkungan sangat berpengaruh pada keberhasilan menyusui, pengalaman masa lalu orangtua sering menjadi kendala terbesar, be wise ya, cari pendukung, suami biasanya yang bisa menetralkan keadaan dan mencari win-win solution utk kendala ini.Sssssttt satu lagi, makanan dan minuman apapun tidak ada yang berpengaruh pada produksi ASI loh....
    3.Sebenarnya memberi dengan feeding cup lebih simpel loh, hanya perlu belajar tekniknya, kita aja yg langsung berpikir itu njelimet. Sekali lagi, kembali ke pola pikir yang masih susah kita jelaskan. Dot itu menyimpan segudang masalah dan mama rier sudah mengalami itu :)
    4.Mengigit itu sebenarnya tanda awal bingung puting, paling akhir ya menolak disusui :) dan solusinya secepatnya mencari bantuan dan perlahan melepaskan dot :)
    5.Nah kalau yang ini aku gak bisa menjelaskan, tapi pasti ada kaitannya..

    Cinta Rier akan selalu sempurna untuk mamanya, karena mama Erika adalah mama yang sempurna...Berjuang dek, tidak memberikan asi karena ketidaktahuan sekalipun sudah berusaha bukanlah dead end, itu cuman awal saja masih banyak yang lebih panjang kedepannya. Semoga adek Rier bisa menikmati ASI ya... :)

    Salam ASI

    ReplyDelete